Kehadiran Internet Tak Bisa Disangkal Lagi

Rahasia Sukses Membangun Bisnis Bagian 3

Kisah Nyata Wiro Hardy

Mari saya menceritakan sebuah kisah nyata. Ini bukan kisah yang menyenangkan untuk diceritakan, karena ini adalah kisah kegagalan. Tepatnya, ini adalah kisah kegagalan saya.

cerita wiro hardy


Secara human nature, kita lebih suka menceritakan kisah kesuksesan, meskipun kita mungkin sangat yakin bahwa justru pada kegagalanlah kita belajar banyak. Sewaktu kuliah di Universitas Bina Nusantara semester 4 tahun 1998, saya bersama dengan dua teman (yang sayangnya “pecah kongsi”
setelah beberapa tahun kemudian) memulai usaha penjualan hardware komputer lewat internet dengan modal masing-masing lima ratus ribu rupiah, separangkat komputer desktop rakitan Pentium I 120MHz, modem dial-up US-Robotic 56Kbps dan satu line telepon. Jaman itu adalah jaman “kuda gigit besi” karena koneksi internet yang tersedia buat user umum di Jakarta hanyalah koneksi dial-up yang kecepatan download-nya tidak lebih dari 3.5Kbps. Toko komputer online yang (mungkin) pertama di Indonesia dan dioperasikan di kamar kost saya di Kemanggisan, Jakarta Barat, ini berjalan cukup baik.

Mendadak pada sekitar tahun 1999 atau tahun 2000, saya jadi selebriti kecil-kecilan karena cerita
“keberhasilan” ini diangkat dan ditulis di koran Kompas oleh salah satu wartawannya. Efek berantai dari tulisan tersebut adalah munculnya profil (usaha) saya tersebut di majalah Swa (Swasembada), di salah satu majalah berbahasa English yang saya lupa namanya dan munculnya foto close-up saya di halaman utama koran Bisnis Indonesia saat memenangkan award dari Kadin untuk kategori Best SME (Small Medium Enterprise). Dalam acara penganugerahan award tersebut, saya berdiri di samping Pak Onno W. Purbo yang menerima award untuk kategori IT. Akhirnya setelah sekian lama mengagumi dan membaca buku Pak Onno, saya berkesempatan untuk bertemu dengan beliau.

Harus saya akui, usaha ini memberikan cukup banyak manfaat ekonomi untuk saya dan keluarga. Tetapi toh setelah sebelas tahun berjalan, tepatnya pada awal 2009, saya memutuskan untuk menutup usaha ini. Alasan yang saya berikan dalam SMS pemberitahuan yang dikirim kepada ribuan kontak di phonebook handphone saya adalah bahwa saya sudah tidak memiliki passion lagi di industri hardware komputer ini. Mungkin ada benarnya karena usaha ini diawali dengan hobby mengutak-atik
komputer sejak duduk di kelas enam SD, tetapi beberapa waktu sebelum shutdown, usaha ini hanyalah mengenai dagang, dagang dan dagang. It's not fun anymore.

Setelah hampir lima tahun berlalu, detik ini pun saya masih ragu: apakah itu alasan saya yang sebenarnya ataukah itu hanyalah alasan yang saya buat-buat? Apakah sebenarnya saya stress? Stress karena tidak maju-maju dan “hanya begini begini saja?” Semakin saya renungkan, jawabannya adalah mungkin “iya!”

Harus diakui, jika saat itu saya memiliki pengetahuan dan skill yang sama dengan yang sekarang saya miliki, mungkin usaha  saya tersebut masih ada (dan berkembang!). Apa perbedaan yang terutama antara saya yang waktu itu dan yang sekarang?

Catat baik-baik karena ini mungkin akan mengubah hidup dan bisnis atau karir Anda!

Bersambung...


0 Komentar untuk "Rahasia Sukses Membangun Bisnis Bagian 3"

Back To Top